A.
JUDUL
KREASI “KASPIA” (KAOS
LUNPIA) SEBAGAI UPAYA PENGENALAN POTENSI WISATA KOTA SEMARANG DAN MENCIPTAKAN
PELUANG WIRAUSAHA BAGI MAHASISWA
B.
LATAR
BELAKANG
Berpakaian merupakan salah satu
kebutuhan pokok manusia di dalam hidup, terutama kaitannya dengan bersosialisasi
dengan sesamanya. Bisa dikatakan cara berpakaian seseorang mencerminkan pribadi
orang yang bersangkutan, sehingga wajar di samping memenuhi kebutuhan akan
pangan, manusia juga memperhatikan akan kebutuhan sandangnya. Oleh karena
itulah usaha dengan tema pakaian atau sandang banyak muncul di pasaran, dan
modelnya terus-menerus berubah seiring dengan perkembangan zaman. Mode, atau
nama kerennya fashion selalu dinanti-nanti oleh sebagian besar manusia sebagai
sarana menunjukkan jati diri yang ada dalam masing-masing individu.
Salah satu dari fashion yang banyak
dinantikan dan diburu yaitu kaos. Hal ini dikarenakan kaos merupakan sarana
vital yang letak dan fungsinya paling dominan di antara pakaian yang lain.
Selain itu, kaos juga merupakan pakaian yang harganya relatif murah di pasaran
dibandingkan dengan yang lain seperti : celana jeans, jaket, jas, dan lain
sebagainya. Sehingga keinginan untuk selalu membeli kaos terkadang tidak terasa
berat dibandingkan untuk membeli celana jeans.
Di antara banyaknya merek kaos yang ada
di pasaran, ada sebagian yang mengusung tema kedaerahan sebagai konsepnya. Yang
demikian itu ternyata menimbulkan banyak nilai positif selain hanya untuk
kepentingan bisnis. Salah satu fungsi di antaranya yang dominan yaitu meningkatkan
sektor kepariwisataan suatu daerah yang diusung, contohnya yaitu Jogja yang
melambung dengan salah satu kekuatannya yaitu Dagadu dan Bali yang terkenal
salah satunya, dengan merek kaosnya yaitu Joger.
Jika semua daerah di Indonesia bisa
berkaca dari kedua kota yang disebutkan di atas, maka sesungguhnya
kepariwisataan sedikit banyak bisa terbantu dengan adanya suatu cinderamata
kaos. Hal ini dikarenakan fungsi dari cinderamata itu sendiri adalah untuk
menempelkan memori di dalam otak pengunjung tentang suatu tempat yang telah
dikunjungnya. Selain itu juga cinderamata juga menjadi suatu media promosi
untuk lebih mengenalkan daerah itu sendiri. Dan di sini, kelebihan dari
cinderamata kaos yaitu merupakan cinderamata yang tahan lama, artinya tidak
cepat hilang seperti halnya makanan yang habis jika dimakan, atau akan
mengalami kadaluarsa jika lama tidak dimakan.
Semarang, yaitu salah satu kota besar di
Indonesia yang menjadi ibukota dari Jawa Tengah belum memiliki suatu
cinderamata kaos seperti halnya Jogja dan Bali. Selama ini cinderamata yang
terkenal dari kota ini cuma dari kulinernya, atau lebih khususnya yaitu jajanan
yang salah satunya adalah lunpia. Setiap wisatawan yang berkunjung ke kota ini
sebagian besar tidak akan melupakan lunpia untuk dibawa pulang sebagai
oleh-oleh. Melihat kekuatan lunpia yang sudah begitu melekat di memori
wisatawan ini menimbulkan ide dari pengusul untuk menciptakan suatu cinderamata
kaos yang unik dan orisinil dengan konsep “kaos lunpia” atau disingkat dengan
“Kaspia”.
Diharapkan dengan menambahkan konsep
lunpia ke dalam cinderamata kaos, wisatawan atau warga kota sendiri lebih
tertarik untuk mendapatkannya. Dan jika hal itu tercapai, maka harapannya kota
Semarang bisa melahirkan konsep cinderamata kaos yang sukses di pasaran seperti
halnya Jogja dan Bali. Selain itu juga jika konsep Kaspia ini berhasil,
harapannya kota Semarang bisa lebih dikenal lagi oleh masyarakat di luar
wilayah, sehingga nantinya sektor kepariwisataan di kota Semarang bisa lebih
ditingkatkan.
C.
PERUMUSAN
MASALAH
Dengan berkaca pada latar belakang yang
telah dipaparkan di atas, permasalahannya adalah bagaimana mendesain dan
memasarkan suatu cinderamata khas kota Semarang yang bersifat tahan lama,
berkualitas, dengan desain menarik dan unik. Dalam hal ini bagaimana
menciptakan cinderamata kaos dengan mengusung tema lunpia yang sudah dikenal
dengan konsep “Kaspia”, sehingga
bisa mengekspos potensi kota Semarang, sekaligus meningkatkan kemampuan
berwirausaha mahasiswa.
D.
TUJUAN
Adapun tujuan kegiatan PKM-K ini antara lain adalah
sebagai berikut :
1.
Menyalurkan
kreativitas mahasiswa dalam menciptakan produk baru yang unik dan identik
dengan kota Semarang.
2.
Meningkatkan
kemampuan berwirausaha bagi mahasiswa pengusul dan menciptakan sumber
pendapatan bagi mahasiswa pengusul maupun orang-orang yang terlibat dalam usaha
ini.
3.
Mempromosikan
potensi wisata kota Semarang.
4.
Menciptakan
alternatif oleh-oleh khas Semarang yang baru dari yang sudah ada.
E.
LUARAN
YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari program
ini adalah mahasiswa pelaksana program mampu berwirausaha dan menciptakan
lapangan kerja baru, menghasilkan variasi produk kaos dengan tampilan yang
berbeda dari yang sudah ada dengan mengusung tema Kaspia, kaos yang berbentuk
seperti jajanan khas kota Semarang yaitu lunpia yang sudah begitu dikenal
sebagai ikon kota Semarang.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Kegunaan program kewirausahaan ini
adalah membantu terwujudnya Sumber Daya Manusia yang lebih berkualitas melalui
penciptaan lapangan kerja baik bagi mahasiswa pelaksana kegiatan maupun anggota
masyarakat yang dipekerjakan dalam usaha ini. Selain itu juga menambah kepekaan
mahasiswa dalam mencari peluang-peluang yang ada untuk direalisasikan. Kegunaan
yang tidak kalah penting yaitu diharapkan kota Semarang dapat memiliki
satu brand kaos yang dapat
mengangkat, khususnya di sektor pariwisata.
G.
GAMBARAN
UMUM RENCANA USAHA
a. Jenis
Usaha : Pembuatan
cinderamata kaos dengan konsep Kaspia
b. Nama
Kaos : Kaspia
c. Ukuran : All size
d. Bahan : Polyester
e. Produksi : Sablon
f. Produksi
: 240 buah/per
produksi
g. Harga
jual : Rp 30.000 /buah
h. Manajemen
:
-Produksi : M. Amri Widyangga
-Pemasaran : M. Syaifudin
-Keuangan :Galih Satrio Cahyono
i.
Lokasi produksi : Tip- Top, Jl. Agus Salim no.12,
Semarang
j.
Sistem pengelolaan :
Kegiatan
produksi maupun operasional Kaspia ini akan dikelola bersama-sama oleh tim
pelaksana program sesuai dengan bagian tanggung jawab masing-masing dengan
bekerja sama dengan pihak-pihak luar. Sedangkan mengenai hasil penjualan dan
operasional usaha akan dibicarakan secara terbuka di antara anggota pengusul.
k. Pasar
Sasaran
Pasar sasaran terbesar dari produk
Kaspia ini nantinya ditujukan kepada para wisatawan yang datang berkunjung ke
kota Semarang, melalui event-event pariwisata yang diadakan. Selain itu juga
pasar yang tidak kalah penting yaitu kalangan muda-mudi yang berada di kota Semarang .
Hal ini berdasarkan besarnya kebutuhan mereka akan mode,
terlebih lagi pakaian. Diharapkan adanya produk kaos yang asli buatan Semarang
ini bisa menjadi alternatif pilihan mereka dalam memenuhi kebutuhan akan mode
terbaru yang unik, modis, dan terjangkau harganya
l.
Pemasaran :
Produk
Produk
yang dihasilkan nantinya merupakan suatu keluaran baru yang unik, dengan
kemasan yang dibuat serupa dengan lunpia yang sudah begitu dikenal sebagai ikon
kota Semarang. Harapannya dengan adanya suatu bentuk yang unik dan khas
tersebut akan menarik perhatian wisatawan maupun warga kota Semarang sendiri
untuk membeli “Kaspia ini.
Harga
Terkait dengan harga
yang akan kami patok untuk pemasaran produk Kaspia ini merupakan harga standar
yang bisa dikatakan murah. Harga ini nantinya disesuaikan dengan harga
mahasiswa juga yaitu sekitar Rp 30.000,-/pc, karena dalam pemasaran nantinya
akan dituju pasar universitas-universitas yang ada di Semarang dimulai dari Unissula.
Lokasi Penjualan
Terkait dengan pasar sasaran sebagaimana
uraian sebelumnya, maka lokasi penjualan akan ditempatkan di tempat-tempat
ramai wisatawan pada saat diadakan event-event pariwisata maupun pada hari
libur. Sedangkan mengenai penempatan akan dilakukan dengan mendirikan stand.
Dalam hal ini salah satunya yaitu berjualan di kawasan Simpang Lima, Semarang
pada hari Minggu, di mana pada saat itu terjadi pusat keramaian jual beli. Hal
ini merupakan peluang bagi pemasaran produk Kaspia.
Selain itu, guna membidik pasar anak
muda, produk juga dijual di sejumlah kampus di kota Semarang. Terutama di
kampus UNISSULA sebagai sentral pemasaran bagi pembeli lokal. Lokasi yang
strategis dan sarana prasarana yang mendukung dari pihak kampus menjadi alasan pengusul
untuk menempatkan produk Kaspia di UNISSULA.
Kegiatan
Pemasaran
Adapun
kegiatan-kegiatan untuk memasarkan produk Kaos Lunpia (Kaspia) ini akan
ditempuh dalam beberapa kegiatan yang antara lain:
1) Membuat
media promosi yang meliputi brosur, banner, kartu nama, dan juga membuat media
promosi via internet yang meliputi facebook, twitter, dan blog.
2) Melakukan
promosi-promosi unik pada event-event pariwisata kota Semarang yang salah
satunya dengan kaos-say, yaitu dengan membuat kaos yang dikenakan dua atau tiga
orang dengan cara bersambung bertuliskan Kaos Lunpia (Kaspia)
3)
Berkoordinasi
dengan pihak pengelola kantin kampus Unissula untuk bisa dijadikan central
produk Kaspia dengan pasar mahasiswa.
m. Analisis
Rugi / Laba :
Berikut ini kami
paparkan proyeksi keuangan dengan memperhatikan
asumsi yang digunakan, yang meliputi Proyeksi Harga Pokok Produk,
Proyeksi Laba Rugi, dan Proyeksi Arus Kas.
Proyeksi Harga Pokok
Produk
Keterangan
|
Harga
|
Bahan
Baku
|
3.120.000
|
Desain
|
200.000
|
Biaya
sablon kaos
|
1.200.000
|
Kemasan
“Kaspia”
|
240.000
|
Lain-lain
|
200.000
|
Total
HPP
|
4.960.000
|
Asumsi :
Harga Pokok ini
merupakan biaya untuk 1 kali produksi
Proyeksi Laba Rugi
Penjualan
|
8.400.000
|
HPP
|
4.960.000
|
Laba Kotor
|
3.440.000
|
Biaya
Operasional:
|
|
Transportasi
|
500.000
|
Promosi
|
250.000
|
Sewa
Tempat
|
500.000
|
Gaji
Pengelola
|
600.000
|
Total
Operasional
|
1.850.000
|
Laba Bersih
|
1.590.000
|
H.
METODE
PELAKSANAAN PROGRAM
1. Kegiatan Persiapan
Tahap ini dimulai dengan
mengkoordinasikan dengan team mengenai pembagian tugas masing-masing bagian.
Pada bagian produksi akan dilaksanakan pengerjaan desain untuk kaos, bungkus,
dan kemasan akhirnya. Sedangkan bagian pemasaran memulai dengan perancangan
desain untuk media promosi antara lain : brosur, banner, kartu nama, dan juga
media promosi via internet yang antara lain : facebook, twitter, dan blog.dan
yang terakhir bagian distribusi mulai berkoordinasi dengan pihak Toserba kampus
UNISSULA sebagai pusat penjualan bagi pembeli lokal, yang sasarannya adalah
mahasiswa.
2.
Kegiatan
Pelaksanaan
Setelah semua persiapan selesai
dilaksanakan, di tahap ini mulai dilakukan proses produksi kaos dengan tahapan
sebagai berikut :
a. Persiapan
penyediaan kaos polos sebanyak 20 lusin (240 buah) dengan ukuran all size.
b. Proses
penyablonan dengan cara menyerahkan kaos polos yang telah tersedia kepada
Tip-Top, yang beralamatkan di Jl. Agus Salim no.12, selaku produsen penyablonan
kaos dengan desain yang telah disiapkan
sebelumnya.
c. Setelah
proses penyablonan kaos selesai, tahap selanjutnya yaitu mempersiapkan sarana packaging yang akan dibuat mirip dengan packaging jajanan lunpia, yang meliputi
:
·
Bungkus kaos, di bagian
ini sebelumnya kaos akan dibentuk gulungan yang kemudian dilapisi oleh bungkus
berwarna coklat dari bahan plastik. Di bagian nuka bungkusan tersebut nantinya
akan terdapat gambar yang menunjukkan brand Kaspia dengan desain yang telah
dipersiapkan sebelumnya.
·
Bagian dalan wadah, di
bagian ini packaging kaos diberikan
alas seperti desain yang telah dibuat, yang nantinya kaos akan diletakkan di
tengah-tengah. Sedangkan untuk alas tersebut akan dibuat dengan bahan karton.
·
Wadah, bagian ini
merupakan finishing dari packaging
sesuai dengan konsep jajanan lunpia. Pada bagian ini, wadah dibentuk seperti
halnya wadah lunpia dengan bahan besek. Selanjutnya di bagian permukaan wadah
juga nantinya akan diberikan sentuhan gambar-gambar yang menunjukkan brand
Kaspia sesuai desain yang telah dipersiapkan.
3.
Kegiatan
Penjualan dan Pemasaran
Setelah kegiatan produksi selesai
dilaksanakan, pada tahap ini akan dilaksanakan penjualan seperti yang telah
dijelaskan, yaitu dengan membuka outlet di kantin kampus Unissula sebagai
pusatnya. Selain itu, untuk langkah awal akan dilakukan penjualan di Simpang
Lima, Semarang pada hari Minggu dengan tujuan memperkenalkan produk Kaspia sekaligus
melakukan penjualan. Untuk langkah-langkah pemasaran akan dilakukan sama
seperti yang sudah dijelaskan di atas.
4.
Pemantauan
kegiatan
Perkembangan usaha ini akan dipantau
melalui pembandingan proyeksi keuangan yang telah disusun dengan kondisi nyatanya.
Juga pemantauan dan evaluasi terhadap efektifitas kegiatan promosi yang telah
dilakukan, baik dari sisi pesan yang disampaikan, alat promosi, lokasi penyebaran pamflet-leaflet, dan lain
sebagainya.
I.
JADWAL
KEGIATAN PROGRAM
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1
|
Kegiatan
Persiapan
|
√
|
|
|
|
|
|
2
|
Kegiatan
Pelaksanaan
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
3
|
Kegiatan
Penjualan dan Pemasaran
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
4
|
Pemantauan
Kegiatan
|
|
|
|
√
|
√
|
|
5
|
Penyusunan
laporan
|
|
|
|
|
√
|
|
J.
RANCANGAN
BIAYA
NO
|
KEGIATAN
|
BIAYA
(RP)
|
1
|
Proses
Produksi
|
|
o
Penyiapan bahan
kaos polos sebanyak 20 lusin @ 13.000
|
3.120.000
|
|
o
Pembuatan desain sebanyak 20 buah
|
200.000
|
|
o
Proses produksi (penyablonan)
|
1.200.000
|
|
o
Proses packaging
|
240.000
|
|
o
Lain-lain
|
200.000
|
|
2
|
Biaya
Operasional
|
|
o
Transportasi
|
500.000
|
|
o
Promosi (250 lembar @ Rp 1.000,-)
|
250.000
|
|
o
Sewa tempat
|
500.000
|
|
o
Gaji pengelola
|
600.000
|
|
3
|
Biaya
Laporan Hasil Kegiatan
|
150.000
|
Jumlah
|
6.960.000
|
TERBILANG: ENAM
JUTA SEMBILAN RATUS ENAM PULUH DUA RIBU RUPIAH.